MAKNAI HARI KESAKTIAN PANCASILA, KEPALA UPTD SMP N 1 CIBAL TEKANKAN KARAKTER DAN SIKAP PESERTA DIDIK

Untuk pertama kalinya, peringatan 78 tahun hari besar nasional, Kesaktian Pancasila dirayakan dengan pelaksanaan upacara bendera. Kegiatan ini dilaksanakan juga oleh keluarga besar UPTD SMP Negeri 1 Cibal, bertempat di halaman sekolah.

Suasana Upacara Bendera Peringatan 78 Tahun Hari Kesaktian Pancasila. Sumber Foto: Dok. Sekolah

Smpn1cibal.sch.id.-Kamis (01/06). Untuk pertama kalinya, peringatan 78 tahun hari besar nasional, Kesaktian Pancasila dirayakan dengan pelaksanaan upacara bendera. Kegiatan ini dilaksanakan juga oleh keluarga besar UPTD SMP Negeri 1 Cibal, bertempat di halaman sekolah.

Upacara berlangsung khidmat. Para pasukan pembawa bendera mengenakan pakaian putih beranggotakan 9 peserta didik. Hal ini sudah biasa dilakukan dalam pelaksanaan upacara bendera menyambut hari besar nasional, sedangkan para peserta upacara mengenakan seragam putih-biru. Para tenaga pendidik dan kependidikan mengenakan pakaian KORPRI dan pakaian putih-hitam.

Amanat upacara oleh kepala UPTD SMP Negeri 1 Cibal, Adrianus Saverius Sudu, S.Ag selaku pembina upacara diawali dengan sebuah pekikan ‘PANCASILA’ dan dijawab seluruh peserta upacara dengan pekikan ‘INDONESIA,’ begitupun sebaliknya. Beliau mendeskripsikan sedikit sejarah Pancasila sebagai ideologi negara. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan suatu pengingat kepada kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman. Keberagaman yang mengarah pada perbedaan. Namun, Pancasila adalah penyatu dari segala perbedaan itu. Banyak ideologi lain yang berusaha merongrong dan ingin mengubah isi Pancasila, namun selalu gagal. Pancasilapun bertahan hingga saat ini. Kita harus berbangga dan bersyukur karena Pancasila yang digagas oleh Ir. Soekarno tidak mengalami perubahan karena kelima sila yang terkandung di dalamnya adalah pilar utama dalam perjalanan bangsa kita hingga saat ini.” Tegas beliau. Selain itu, kepala sekolah juga menekankan kepada para peserta didik agar senantiasa berkelakuan pancasila, bertindak santun, saling menghargai dan menghormati serta toleran terhadap sesame teman, guru, maupun kepada semua orang di lingkungan tempat tinggal.

Beliau juga menginformasikan bahwa lembaga ini dijadikan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang melaksanakan program sekolah ramah anak. Dalam rapat internal setelah pelaksaaan upacara bendera, beliau mengingatkan kepada para pendidik dan tenaga kependidikan agar tidak melakukan kekerasan terhadap para peserta didik. “Saya berharap kita tetap pertahankan metode kita selama ini, terutama dalam membimbing dan membina peserta didik yang bermasalah. Kita sudah melaksanakan bimbingan dan pembinaan yang baik, tanpa melibatkan sanksi fisik terhadap anak-anak kita.” Ungkap beliau. Writer: Admin.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin

LINK TERKAIT