UPTD SMPN 1 Cibal Jadi Tuan Rumah KKG Pendidikan Agama Katolik Tingkat SMP Tahun 2025

Sejumlah tendik yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dari 3 kecamatan, yakni Cibal, Cibal Barat dan Wae Ri’i menggelar KKG bertempat di UPTD SMPN 1 Cibal pada Senin, (24/3). Kegiatan ini berisikan pembahasan sekaligus penyusunan soal yang akan diberikan kepada peserta didik kelas 9 pada Ujian Sekolah mendatang.

Pengawas dan Para Kepala Sekolah serta Peserta KKG Pendidikan Agama Katolik Saat Kegiatan Penyusunan Soal Ujian Sekolah Kelas 9 Tahun 2025

smpn1cibal.sch.id. Pagal (24/3). Sejumlah tendik yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) dari 3 kecamatan, yakni Cibal, Cibal Barat dan Wae Ri’i menggelar KKG bertempat di UPTD SMPN 1 Cibal pada Senin, (24/3). Kegiatan ini berisikan pembahasan sekaligus penyusunan soal yang akan diberikan kepada peserta didik kelas 9 pada Ujian Sekolah mendatang.

Kegiatan ini dipandu oleh Yohanes Badu Jehamat, S.Pd dan dihadiri oleh pengawas Pendamping Guru Pendidikan Agama Katolik (Pakat) wilayah binaan Cibal dan Cibal Barat, Kanisius Kaut, S.Ag dari Kemenang Kabupaten Manggarai. Hadir pula beberapa kepala sekolah berserta para tendik Pendidikan Agama Katolik beberapa lembaga pendidikan dari 3 kecamatan, yakni Cibal, Cibal Barat dan Wae Ri.’i. Usai pengantar oleh pemandu kegiatan, sambutan kemudian disampaikan oleh kepala UPTD SMPN 1 Cibal, Adrianus Saverius Sudu, S.Ag selaku tuan rumah penyelenggaraan kegiatan sekaligus Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) St. Fransiskus Asisi Cibal. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan beberapa hal teknis terkait dengan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan hingga besok, Selasa (25/3), terutama berkaitan dengan kaidah penyusunan soal. “Jenis soal yang disusun nantinya harus sesuai dengan materi yang telah diajarkan kepada peserta didik, mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Selain itu, bentuk soal harus merujuk pada tiga hal, yakni pengetahuan, pemahaman, maupun aplikasi, begitu juga dengan pilihan jawaban yang mengandung kemiripan sehingga jawaban-jawaban tersebut memiliki pengecoh dan bisa membuka daya pikir peserta didik.” Ungkap beliau.

Lebih lanjut beliau mengingatkan agar soal-soal yang dibuat tidak boleh menyimpang jauh dengan jawaban, tidak boleh merujuk langsung pada jawaban dan tidak mengandung ungkapan-ungkapan negatif atau provokasi. “inti dari penyusunan soal kita dalam kegiatan ini adalah kelogisan antara pernyataan dengan jawaban-jawaban yang dibuat. Kemudian soal-soal yang disusun menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.” Tegas beliau.

Hal-hal lain yang disampaikan adalah bentuk jawaban pilihan atau opsi yang disusun kronologis atau berurutan terutama  jawaban-jawaban yang menggunakan bentuk urutan, baik angka ataupun bentuk lain yang sifatnya mengurutkan, juga penggunaan pernyataan ‘semua jawaban benar/salah’ tidak diperbolehkan karena tidak dapat membangun dan mengukur kemampuan peserta didik.

Sambutan selanjutnya disampaikan Pengawas Pendamping Guru Pakat dari Kemenag Kabupaten Manggarai wilayah Cibal dan Cibal Barat, Kanisius Kaut, S.Ag. dalam sambutannya, beliau mengungkapkan bahwa dalam upaya persiapan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) tingkat SMP, para tendik wajib menggelar kegiatan penyusunan soal secara kolektif. “Kegiatan yang terangkum dalam Kelompok Kerja Guru Pakat ini menjadi wadah bagi para tendik dalam menyusun soal-soal untuk mengukur ketercapaian peserta didik yang akan kita nilai. Nilai-nilai inilah yang menjadi tolok ukur bagi kita mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai kompetensi yang telah diajarkan atau tidak.” Ungkap beliau.

Beliau juga menekankan bahwa penilaian merupakan fase penting dalam proses pendidikan karena menajdi salah satu program yang berpengaruh pada kualitas pendidikan dan output pada setiap satuan pendidikan, sehingga perlu disiapkan instrumen penilaian sesuai kompetensi yang akan diukur baik dalam K-13 maupun Kurmer. Hal lain yang disampaikan Kanisius dalam sambutannya adalah pentingnya menyusun kisi-kisi sebelum menyusun soal agar sepadan dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu, beliau menegaskan bahwa tim penyusun soal harus menjaga kerahasiaan naskah soal yang telah dibuat agar tidak diketahui orang lain, apalagi para peserta didik. Beliau mengakhiri sambutannya dengan membuka kegiatan secara resmi.

Usai sambutan, para tendik dibagi dalam beberapa tim kerja untuk menyusun soal. Dari informasi yang diperoleh tim website sekolah, jumlah peserta yang hadir pada hari pertama ini tidak banyak, tetapi sudah mewakili beberapa lembaga pendidikan dari ketiga kecamatan. Selain itu, cuaca yang tidak mendukung menjadi faktor utama ketidakhadiran beberapa peserta. Meskipun demikian, kegiatan sejauh ini berjalan dengan baik dan lancar. Penulis : Admin.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin

LINK TERKAIT