Pelaksanaan visitasi akreditasi UPTD SMPN 1 Cibal berakhir hari ini sekitar pukul 15.15 wita. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 wita ini berlangsung lebih cepat dari hari pertama kemarin (24/07). Kegiatan hari kedua ini dimulai dengan kegiatan observasi lingkungan oleh para asesor. Didampingi kaur kurikulum, Silvester Lensi Haki, S.Pd.,Gr, kedua asesor melakukan observasi pertama ke ruang kurikulum. Keduanya sempat melakukan beberapa wawancara terkait perlngkapan-perlengkapan (sarpras) dalam rua
Smpn1cibal.sch.id. Pagal (25/07). Pelaksanaan visitasi akreditasi UPTD SMPN 1 Cibal berakhir hari ini sekitar pukul 15.15 wita. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 wita ini berlangsung lebih cepat dari hari pertama kemarin (24/07). Kegiatan hari kedua ini dimulai dengan kegiatan observasi lingkungan oleh para asesor. Didampingi kaur kurikulum, Silvester Lensi Haki, S.Pd.,Gr, kedua asesor melakukan observasi pertama ke ruang kurikulum. Keduanya sempat melakukan beberapa wawancara terkait perlngkapan-perlengkapan (sarpras) dalam ruangan ini. Selanjutnya, para asesor menuju ruang tata usaha. Hal yang sama juga dilakukan kedua asesor terhadap beberapa petugas yang berada di ruangan tersebut.
Usai dari ruang tata usaha, para asesor juga menempatkan waktu mengunjungi beberapa kelas untuk memantau aktivitas kegiatan belajar mengajar sekaligus memeriksa atribut-atribut kelas. Para asesor sempat memberikan masukan agar menyediakan wadah yang bisa dipakai sebagai tempat untuk memajang karya peserta didik. Selain itu, mereka juga menyarankan agar setiap kelas wajib memajang tata tertib dan daftar piket harian kelas.
Setelah mengunjungi beberapa kelas, keduanya diarahakan ke laboratorium bahasa. Di ruangan itu banyak ditemukan beberapa sarpras yang tidak seharusnya ada. Menurut pengakuan kepala laboratorium bahasa, Fransiskus Jelahu, S.Pd keberadaan sarana prasarana tersebut disebabkan minimnya ruang penyimpanan, sehingga salah satu ruangan yang lebih luas seperti laboratorium bahasa itu terpaksa dijadikan sebagai tempat penympanan sementara. “Beberapa barang yang bukan inventaris laboratorium bahasa terpaksa ditempatkan di sini karena gudang sebagai tempat penyimpanan barang sudah penuh.” Ungkap Fransiskus menegaskan.
Tempat berikut yang diobservasi adalah ruang kepala sekolah kemudian ruang Bimbingan dan Konseling. Di ruangan konseling, salah satu asesor, Ibu Rukaini sempat bertanya-jawab dengan salah satu pendidik yang bertugas di sana. Terpantau tim berita sekolah, Yuventus Morung, S.Pd, petugas di ruang BK memaparkan beberapa hal sebagai jawaban yang diberikan. Sedangkan Ibu Muryati memeriksa ruang UKS yang kebetulan satu bangunan dengan ruang BK. Beliau juga memeriksa keberadaan inventaris ruang UKS, berupa obat-obatan seraya bertanya-jawab dengan beberapa pendidik yang menangani bagian tersebut. Setelah cukup lama di ruangan tersebut, keduanya menuju ruang perpustakaan. Di sana kedua asesor sempat mengambil beberapa gambar. Keduanya hanya memeriksa sambil berkeliling di dalam ruangan tersebut. Ruangan terakhir yang dikunjungi adalah laboratorium IPA sekaligus sebagai ruang pelaksanaan visitasi. Di ruangan tersebut asesor sempat bertanya jawab dengan salah satu pendidik yang bertugas.
Usai pelaksanaan observasi lingkungan, para asesor melanjutkan kegiatan setelah beberapa menit beristirahat. Kegiatan itu adalah observasi kelas. Kegiatan ini dilakukan di dalam kelas. Kedua pendidik, yakni Kornelia Sanur, S.Pd mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris dan Lusia Adventyani Harsel, S.Pd mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi guru model yang masing-masing mengajar di kelas IXA dan VIIIE. Pelaksaaan observasi ini mengikuti jam pelajaran normal.
Usai pelaksanaan observasi kelas, para asesor bersama tenaga pendidik dan kependidikan kembali ke ruang visitasi untuk mendengarkan hasil observasi para asesor. Sebagian besar penyampaian para asesor lebih mengarah pada model dan strategi pembelajaran. Kedua asesor menekankan teknik mengajar dan pemanfaatan waktu. Namun, kedua asesor menyampaikan apresiasi kepada kedua guru model karena lebih banyak melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rancangan.
Kegiatan selanjutnya adalah wawancara lanjutan
terkait dokumen-dokumen yang belum diperiksa sebelumnya. Kegiatan ini memakan
waktu cukup lama karena banyaknya dokumen yang diminta. Para tenaga pendidik
yang bertugaspun terlihat sibuk dan sigap menyediakan dokumen-dokumen yang
diminta. Kegiatan visitasipun berakhir sekitar pukul 15.15 wita. Beberapa masukan
dan saran disampaikan kedua asesor. Kedua asesor juga memberi kesan yang baik
kepada seuruh perangkat lembaga atas persiapan kegiatan ini. Kepala UPTD SMPN 1
Cibal juga menyampaikan apresiasinya kepada kedua asesor dan kepada para
pendidik dan tenaga kependidikan yang telah bekerja untuk mempersiapkan segala
sesuatu menyambut kegiatan ini. Sebagai tanda kenangan, para asesor dan para
pendidik dan tenaga kependidikan berpose bersama usai penutupan kegiatan. Penulis:Admin.
Kegiatan akreditasi sekolah ini awalnya dikira seperti mengadili, tetapi ternyata dalam pelaksanaannya semua pendidik cukup merasa comfortable karena kedua asesor itu meskipun tegas tetapi sangat ramah. Banyak sekali hal yang didapat sehingga kami merasa seperti sedang mengikuti pelatihan. Bahkan sebenarnya ada perasaan supaya kegiatan ini dilanjutkan lagi sampai 1-2 hari lagi.
@Kornelia Sanur , terimakasih
Kegiatan yang luarbisa bermanfaat..mari kita sama2 berbenah demi kemajuan bersama.
@Fransiskus Jelahu, terima kasih